Perencanaan Rewinding Motor Induksi 3 Phasa | Magang Mahasiswa

S1 Pendidikan Teknik Elektro | FT UNESA - Saya magang di PT Glory Eelectric Indonesia saya sudah melewati beberapa kegiatan Dalam rewinding motor induksi 3 fasa, salah satu peralatan yang penting serta trgdiperlukan konsep dan perencanaan yang matang. Berikut adalah prosedur yang perlu dilakukan dalam proses melilit ulang motor induksi 3 fasa.
1. Mengidentifikasi Motor yang Rusak (Name Plate).
Identifikasi merupakan langkah awal dalam perencanaan rewinding motor induksi 3 fasa. Tahap pertama adalah mengidentifikasi name plate yang tertera pada badan motor. Ini bertujuan untuk mengetahui batasan dan perhitungan yang diperlukan, seperti kecepatan putaran (rpm), jumlah kutub, phasa, dan arus.
2) Menyusun Konsep untuk Melilit Motor Induksi 3 Fasa
Ketika lilitan motor induksi 3 fasa sudah terbakar atau rusak, diperlukan banyak konsep untuk merencanakan proses melilit ulang. Konsep ini membantu memperkirakan kemampuan motor yang akan dililit kembali. Konsep tersebut mencakup prosedur dan langkah-langkah yang harus diambil sebelum eksekusi rewinding dilakukan. Tahapan- tahapan ini meliputi:
a)
Menghitung jumlah slot stator, bagian penting dalam desain dan analisis
motor listrik. Jumlah slot stator dapat mempengaruhi performa motor, efisiensi,
dan kestabilan operasionalnya. Untuk menghitung jumlah slot stator, Anda perlu
mempertimbangkan beberapa parameter dan informasi dasar tentang motor tersebut.
b)
Menentukan jarak kutub, langkah penting untuk memastikan performa dan
efisiensi motor yang optimal. Jarak kutub atau pole pitch adalah jarak antara
pusat dua kutub magnet yang bersebelahan di stator motor. Ini mempengaruhi
distribusi fluks magnet dan performa motor.
c)
Menentukan jarak phasa, angkah penting dalam desain sistem kelistrikan,
terutama untuk motor dengan lebih dari satu fasa. Jarak fasa atau phase pitch
berhubungan dengan distribusi arus pada belitan stator dan dapat mempengaruhi
performa serta efisiensi motor.
d)
Menentukan jumlah alur tiap kutub
e)
Menentukan jumlah kawat tiap slot
f)
Menggambar atau mendesain bentuk belitan (alur)
g)
Menentukan diameter
kawat
[Assyahrul Alzhar Purwanto]